Pages

Jumat, 17 Agustus 2012

Komponen Elektronika


RESISTOR

Komponen resistor memiliki dua kutub,  Tegangan yang dihasilkan oleh resistor  berbanding dengan arus listrik yang melalui resistor tersebut sesuai dengan hukum Ohm: V = I . R Resistor merupakan elemen dalam suatu jaringan listrik dan rangkaian elektronik, resistor banyak digunakan pada sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat (kawat terbuat dari paduan Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom). Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan besarnya daya. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur,noise dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit terintegrasi  (integrated circuits) atau yang biasa disebut dengan IC. Ukuran resistor secara fisik harus cukup besar, hal ini dibutuhkan pada saat membuang energi panas yang melewatinya.

Warna Resistor

Nilai besaran resistor ditentukan oleh  warna yang terdapat di  badan resistor. Warna pada body resistor tidak ada pengaruhnya. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω dan nilai keakurasian ± 2%.

KAPASITOR

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua keping logam paralel yang dipisahkan oleh isolator.Jenis kapasitor dibedakan berdasarkan bahan dielektrik, antara lain  keramik, mika, poliester,kertas,  udara,   dll. Kapasitor dapat menyimpan energi listrik, seperti pada accumulator. Kapasitor akan berbahaya bila di-charge dengan tegangan tinggi, Jika perlu, kapasitor dengan kapasitas besar harus dibuang  energinya melalui resistor untuk membatasi debit arus.
Kapasitor terdiri dari berbagai macam  bentuk dan ukuran. Besarnya nilai kapasitansi ditunjukan dengan angka numeric. Satuan dalam kapasitor adalah farad. Satuan untuk ukuran dalam farad sangat besar. Sehingga  nilai kapasitor dibagi  dalam  satuan microfarads, nanofarads atau picofarads.
Kapasitor memiliki tegangan kerja maksimum, biasanya tegangan maksimum pada kapasitor tertera pada body kapasitor itu sendiri. Misalnya 100 nF/500V
Hal ini memiliki arti,  tegangan di terminal tidak boleh melebihi nilai tegangan yang sudah ditetapkan, bila melebihi besarnya nilai yang ditetapkan akan mengakibatkan kapasitor tersebut rusak, bahkan meledak. Sebaiknya tegangan pada terminal kapasitor  lebih rendah dari nilai yang ditetapkan.
Beberapa kapasitor seperti jenis  elektrolit dan tantalums memiliki polaritas. Sehingga memasang  kaki pin kapasitor Ini berarti mereka harus benar. Sesuai dengan polaritasnya. Kutub positif dengan positif dan kutub negatif dengan negatif.
Besaran nilai kapasitor terdiri dari tiga digit angka. Dua digit pertama adalah jumlah angka dasar dan ketiga adalah pengali. Sebagai contoh,angka  102 adalah 10 x 10 pangkat 2 = 10 x 100 =1000 pF dan 104 adalah 10 x 10 pangkat 4 = 100,000 pF = 100 nF = 0,1 UF.
Kapasitansi Meter
Menghitung  nilai total kapasitor secara paralel (yang terhubung di satu sama lain)  adalah dengan cara menjumlahkan
Menghitung  nilai total kapasitor jika dipasang secara  seri (yang sesuai dengan satu sama lain) maka rumus berikut ini digunakan.
1 / C total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
Dengan cara lain yang cepat dan praktis, kita dapat menggunakan alat yang dinamakan Kapasitansi Meter, alat ukur ini, banyak tersedia di pasaran.Variabel kapasitor merupakan kapasitor yang dapat berubah-rubah nilainya, digunakan pada sistem Tuning Frekuensi.

TRANSISTOR

Transistor

Pada umumnya, transistor memiliki 3 kaki terminal. Tegangan atau arus pada salah satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

Cara Kerja Transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, Bipolar Junction Transistor (BJT atau transistor bipolar) dan Field Effect Transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Jenis Jenis Transistor

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
  • Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
  • Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
  • Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET,MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
  • Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
  • Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
  • Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
  • Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

Field Effect Transistor FET

Transistor efek medan FET (Field Effect Transistor), dibangun dari bahan tipe-N disebut substrat, dan tipe P yang merupakan gerbang (gate).  Transistor efek Medan banyak digunakan dalam  dalam berbagai macam sirkuit elektronika, antara lain rangkaian Radio Frequency  amplifier frekuensi,  konverter, rangkaian penguji peralatan, tuner, pesawat penerima, mixer, kontrol nada, serta berbagai perangkat elektronik lainnya. Keunggulan dari Transitor  FET adalah memiliki noise yang kecil.
Berikut ini rangkaian elektronika yang menggunakan transistor efek medan FET

INDUCTOR

Induktor  adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi elektrik di dalam medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melaluinya. Kemampuan induktor  untuk menyimpan energi magnetik diukur dengan alat yang namanya induktansi meter, dengan satuannya adalah Henry. Biasanya sebuah induktor  berbentuk sebagai kumparan, loop, untuk menghasilkan medan magnet yang kuat di dalam kumparan. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar, yang digunakan dalam rangkaian sirkuit elektronik di mana arus dan tegangan berubah terhadap waktu.

INTEGRATED CIRCUITS (IC)

Sirkuit terpadu (bahasa inggris : integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor  dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak dari peralatan elektronika.
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4  dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan “switch”, konsumsi lisrik rendah, produksi masal, dan kemudahan dalam memperbanyak dengan cepat menyingkirkan tube vakum.

IC di dalam sebuah sirkuit elektronik
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi,internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Teknologi IC banyak mempengaruhi kehidupan manusia, dan sejarah dalam revolusi elektronik.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti:
  • Telepon
  • Kalkulator
  • Handphone
  • Radio

Sumber : http://adibaduts.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar